PEMIMPIN : GURU SANG PENCERAH OLEH KASESPIM LEMDIKLAT POLRI IRJEN POL PROF. DR. CHRYSHNANDA DWILAKSANA, M.Si.
Pemimpin itu guru sang pencerah. Menjadi pemimpin setidaknya memiliki kompetensi, komitmen dan konsistensi menjelankan komitmennya untuk mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Pemimpin itu guru, yang dalam analoginya dapat dikatakan "digugu lan ditiru". Guru sebagai sang pencerah bagi masa kini dan masa depan. Pemimpin sebagai guru menjadi penerang dalam kegelapan menuntun para anak buahnya untuk mampu melihat kebenaran, keadilan dalam keutamaannya. Menjadi pemimpin bukan sekedar menjalankan profesinya melainkan ada panggilan jiwa untuk menapaki jalan hidup sebagai :
- Sang pencerah;
- Influencer;
- Motivator;
- Problem solver;
- Dirigen yang mengharmonikan;
- Pembaharu;
- Ikon profesionalisme;
- Ikon kecerdasan;
- Ikon moralitas;
- Ikon modernitas;
- Membawa kemajuan dan kesejahteraan.
Dari point pointbdi atas kebahagiaan dan kebanggaan pemimpin sebagai guru tatkala para anak buahnya mampu menemukan jati dirinya untuk bekerja secara : profesional, cerdas, bermoral dan modern. Pemimpin yang guru akan terus memcari dan menemukan telur telur rajawali dan menetaskannya, menyadarkan agar jati diri rajawali muncul yang mampu terbang mengangkasa dan mendunia.
Pemimpin yang guru dalam mendidik bukan sebatas merintah dan marah namun juga memberi pengetahuan untuk mencerdaskan, mencerahkan dan menyadarkan akan jatidirinya. Selain itu juga berani untuk berpikir kritis bahkan mengembangan imajinasinya secara out of the box atau di luar mind streem. Pencerahan sang pemimpin sebagai guru pencerah adalah menemukan dan menjalankan keutamaan profesinya.
Semua itu dimulai dari lembaga pendidikan yang sejatinya dapat dikatakan litle dari sebuah institusi atau birokrasi. Pendidikan merupakan cara menemukan keutamaan dan cara mengimplementasikan. Bukan sebatas persyaratan, maka cara cara instan akan menyesatkan dan menjerumuskan dan merusak peradaban. Guru selain sebagai pengajar ia juga memiliki status sosial. Tatkala status sosialnya rendah maka kualitas pendidikan akan jauh dari memuaskan. Guru adalah pemimpin demikian sebaliknya pemimpin adalah guru yang merupakan kunci dari baik buruknya suatu institusi. Hasil didik merupakan cermin dari kualitas lembaga pendidikan. Pendidikan mengajarkan dan menanamkan kesadaran tanggung jawab dan disiplin untuk menemukan keutamaan kepada para siswanya. Pendidikan bagian kodrat manusia untuk menjadi pembelajar, melalui pendidikan dapat mengetahui segala sesuatu. Pendidikan menjadi ruang transformasi pengetahuan ketrampilan moralitas agar semakin manusiawinya manusia
Pemimpin guru menjadi energi transformasi yang mencerahkan hidup dan kehidupan. Hidup dalam suatu peradaban diperlukan adanya pendidikan yang mencerahkan, mentransformasi sehingga mampu untuk : memahami, membatasi, empati, peduli, saling menghormati, dan mampu saling menghidupi. Pendidikan refleksi suatau peradaban? Kalau iya mengapa? Karena hidup dan kehidupan manusia memerlukan peradaban untuk bisa bertahan hidup dan menumbuh kembangkannya. Peradaban menjadi tanda bahwa ada manusia sebagai mahkluk berakal budi. Manusia memiliki akal budi untuk berimajinasi. Dari imajinasi itulah mampu mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan.
Seni dan budaya pilar peradaban? Tatkala dikataka iya dapat ditunjukan bahwa manusia mampu untuk bertahan hidup dan mengatasi kendala hidup dan kehidupannya diperlukan harmoni sbeagai solusi. Di situlah seni dan kebudayaan menjadi ruang dan sekaligus pilarnya. Manusia adalah mahkluk paling lemah sekaligus paling kuat. Namun untuk mengatasi kelemahannya dan mencapai kekuatanya, ia harus belajar dalam segalanya
Manusia sebagai mahkluk pembelajar karena dituntut memiliki kepercayaan diri dan bekerja keras untuk hidup dan kehidupannya.
Pemimpin guru sang pencerah selain mentransformasi pengetahuan juga menanamkan kecintaan akan seni sebagaj panggilan hati sekaligus kesadaran moral menjaga budaya dan peradaban bangsa. Menjadi guru dalam mencerahkan sebenarnya telah mengimplementasikan seni dalam pengajarannya yang menyambung rasa jiwa, bagi hidup dan kehidupan dalam semua lini kehidupan sepanjang masa.
-Fya