DIALOG KEBANGSAAN “KARAKTER BERKEUNGGULAN DAN KEBAYANGKARAAN” oleh Wakapolri KOMJEN POL Prof. Dr. GATOT EDDY PRAMONO, M.Si
Lembang, 24 mei 2023
Dengan mengusung tema “Karakter Berkeunggulan dan Kebayangkaraan”, Sespim Lemdiklat Polri menghadirkan Wakapolri KOMJEN POL Prof. Dr. GATOT EDDY PRAMONO, M.Si, sebagai narasumber. Selain dihadiri oleh Wakapolri beserta dengan rombongan, Dialog Kebangsaan yang dilaksanakan di gedung Utaryo Sespim Lemdiklat Polri ini juga dihadiri oleh As Sdm Kapolri, Kadiv Humas Polri, Kapolda Jawa Barat, dan Karonjianbang Lemdiklat Polri.
Rombongan Wakapolri beserta As Sdm Kapolri, Kadiv Humas Polri, Kapolda Jawa Barat, dan Karonjianbang Lemdiklat Polri disambut langsung oleh Kasespim Lemdikat Polri IRJEN POL. Prof. Dr. CHRYSHNANDA DL, M.Si., yang didampingi oleh Koordinator Widyaiswara Kepolisian tingkat I Sespim Lemdiklat Polri, Seslem Sespim Lemdiklat Polri, Kasespimti Lemdiklat Polri beserta seluruh serdik Sespimti Dikreg 32, Kasespimmen Lemdiklat Polri beserta seluruh serdik Sespimmen Angkatan ke-63, dan Kasespima Lemdiklat beserta seluruh Serdik Sespimma Angkatan ke-69.
Karakter berkeunggulan merupakan sikap dan perilaku yang memiliki kelebihan dalam aspek kualitas mental atau moral, berkepribadian antara lain jujur, disiplin, dan kerja keras. Sedangkan karakter kebayangkaraan adalah karakter yang melekat pada anggota Polri, dan berisi nilai-nilai kebayangkaraan yang merupakan hasil penelusuran dan kristalisasi dari nilai-nilai karakter bangsa, nilai karakter pendidikan, serta nilai karakter Polri. Maka dalam polisi terdapat 2 (dua) istilah, yaitu Good Cop yang artinya nilai-nilai polisi berbasis moralitas, integritas, etika, profesionalitas, dan akuntabilitas yang secara universal diakui, dan Bad Cop yang artinya nilai-nilai polisi yang bertentangan dengan good cop. Dari 2 (dua) istilah tersebut, dapat disimpulkan menjadi :
- Masyarakat mengharapkan institusi kepolisian yang mengayomi mereka dan berisi para petugas good cop;
- Ada istilah “Jangan sampai beberapa apel yang busuk dalam sebuah tong” yang mana mengartikan, “jangan sampai ada oknum dalam kepolisian justru mencemari dan mempengaruhi”. Semakin bertambahnya apel-apel busuk, dapat mempengaruhi apel yang baik.
Dalam wawancara dengan Ketua Senat Sespimmen Polri Serdik NOPTA HISTARIS SUZAN, S.I.K, M.Si menyampaikan, “Dalam kegiatan Dialog Kebangsaan hari ini kami memahami beberapa hal. Yang pertama adalah kepercayaan masyarakat adalah hal yang sangat penting bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Yang mana seperti yang telah diamanatkan oleh undang-undang bahwasanya Polri bertugas untuk memelihara kamtibmas, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Penanaman nilai-nilai arakter berkeunggulan dan berbhayangkaraan ini adalah hal yang sangat penting bagi kami sebagai anggota Polri dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Karena dalam pelaksanaan tugas seperti yang disampaikan oleh bapak Wakapolri kita seperti sebuah aquarium, tentunya dari segala aspek kepolisian adalah dilihat dan diamati oleh semua elemen masyarakat. Pada intinya akan meningkatkan kewaspadaan, dan meningkatkan keprofesionalisme kami dalam melaksanakan tugas. Supaya kami dapat dicintai, dan dipercayai oleh seluruh elemen-elemen masyarakat.”